Thursday, November 24, 2016

Cara Mudah Membuat Makalah yang Baik dan Benar

Cara Mudah Membuat Makalah yang Baik dan Benar

Cara Mudah Membuat Makalah yang Baik dan Benar
Cara Mudah Membuat Makalah yang Baik dan Benar

Berikut ini adalah Cara Mudah Membuat Makalah yang Baik dan Benar. Maksudnya adalah apa saja langkah-langkah yang perlu kita lakukan dan apa saja bagian penting yang harus disusun dalam sebuah akalah atau yang sering disebut dengan kerangka makalah.

Kerangka atau Susunan Makalah

Dalam membuat makalah, ada beberapa komponen atau bagian penting yang harus ada dalam makalah yang dimaksudkan supaya makalah tersusun secara sistematis sehingga mempermudah pembaca mencari bagian tertentu dalam makalah, karena memang tujuan pembuatan makalah adalah mempublikasikan hasil sebuah penelitian atau tinjauan pustaka dari suatu permasalahan dengan solusi permasalahannya sehingga menjadi informasi yang bernilai manfaat untuk umum dalah hal ini khususnya pembaca makalah. Berikut ini gambaran kerangka makalah atau susunan makalah yang bisa anda jadikan panduan dalam membuat makalah baru.

JILID/COVER JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Latar Belakang Makalah berisi tentang alasan pemilihan atau pengambilan tema atau permasalahn yang harus diberikan solusinya dalam pembuatan makalah.

1.2. RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah berisi tentang poin-poin masalah apa saja yang akan dibahas dalam penelitian.

1.2. TUJUAN
Tujuan makalah berisi tentang penjelasan tujuan yang ingin dicapai setelah melakukan penelitian dan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.

1.3. RUANG LINGKUP MATERI
Ruang Lingkup Makalah berisi tentang ilmu atau teori yang berkaitan dengan tema yang diambil dalam makalah.

BAB II DASAR TEORI/LANDASAN TEORI
Landasan Teori Makalah berisi tentang pembahasan dan penelitian tentang ilmu ataupun teori yang sudah pernah dibahas oleh para ahli berkaitan dengan tema makalah/paper yang dipilih. Materi yang dibahas secara teoritis dikaitkan dengan aplikasi praktis teori/ilmu tersebut dalam kenyataan kehidupan keseharian.
Untuk menuliskan teori yang diambil dari para ahli jangan lupa mencantumkan nama, tahun atau buku yang pernah memuat teori tersebut. Sehingga sumber/nara sumbernya jelas dan tidak diragukan. Kalau membuat kutipan harap mencantumkan pula halaman di mana kutipan tersebut diambil.

BAB III PEMBAHASAN
Isi dari Pembahasan makalah berisi tentang data yang diperoleh di lapangan/kenyataan dan dikaitkan dengan ilmu atau teori yang sudah ada. Jika ada kesesuaian dibahas lebih lanjut dan dapat pula dimasukkan pendapat pribadi yang berkaitan erat dengan tema/usulan/saran/gagasan/ide.
Jika ditemukan ketidaksesuaian antara teori atau ilmu yang sudah ada dengan kenyataan di lapangan, hal ini juga perlu dibahas untuk melihat mengapa hal ini dapat terjadi. Dapat pula dimasukkan pendapat pribadi berkaitan erat dengan tema/usulan/saran/gagasan/ide sehingga antara kenyataan dengan ilmu yang ada, baik yang ada hubungannya maupun tidak, dapat dijelaskan dengan baik dan rinci.


BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Kesimpulan Makalah berisi tentang simpulan akhir dari pembahasan yang sudah dibuat. Penulisan kesimpulan harus ringkas, singkat dan jelas, tidak terlalu panjang seperti pada pembahasan.

4.2. USUL ATAU SARAN
Saran Makalah dapat juga dimasukkan usulan dan saran dari penulis yang berkaitan dari isi makalah.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka berisi seluruh sumber yang digunakan dalam pembuatan makalah. Daftar pustaka bisa berupa buku, surat kabar, majalah, informasi dari internet dan lain-lain. Penulisannya secara lengkap dan mengikuti kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

LAMPIRAN
Lampiran Makalah berisi seluruh gambar/foto ataupun grafik atau juga data yang mendukung dalam pembuatan makalah. (Lampiran ini tergantung kebutuhan saja seperti tergantung kepada guru atau dosen yang menugaskan, jadi ini bersifat optional boleh ada atau tidak dilengkapi lampiran).

Format Tulisan dan Ukuran Kertas serta Jild Makalah
Kertas: A4
Jilid/Cover: Kertas Buffalo warna Kuning
Font/Huruf: Times New Roman
Size: 12
Spasi: 1,5 atau 2 Spasi
Margin: Atas: 4 cm, Bawah: 3 cm, Kiri : 4 cm, Kanan: 3 cm,

Biasanya makalah ditulis minimal dalam 10 halaman dan belum termasuk halaman Judul, Daftar Isi, Lampiran, dan Daftar Pustaka.

Nomor Halaman biasanya ditulis dengan letak di kanan atas, penggunaan halaman dengan angka i,ii,iii,dan seterusnya digunakan mulai dari halaman Kata Pengantar sampai dengan sebelum BAB I Pendahuluan. Penggunaan nomor halaman dngan angka 1,2,3 dan seterusnya mulai dari halaman Pendahuluan sampai dengan akhir.

Mudah-mudahan Cara Mudah Membuat Makalah yang Baik dan Benar di bawah ini bisa memberikan sedikit gambaran kepada anda seperti apa susunan makalah secara lengkap sesuai dengan cara membuat makalah yang baik dan benar serta bisa menjawab pencarian anda di internet seputar Cara Mudah Membuat Makalah yang Baik dan Benar seperti cara membuat makalah dan contohnya, contoh makalah yang benar dan lengkap, cara membuat makalah kuliah, contoh pembuatan makalah yang sudah jadi, contoh susunan makalah, contoh makalah mahasiswa, cara membuat makalah sederhana, cara membuat cover makalah dan lain-lain.


Contoh Makalah Format .doc atau .docx Microsoft Word

Untuk melengkapi pembahasan tentang Cara Mudah Membuat Makalah yang Baik dan Benar ini kami lengkapi dengan contoh-contoh makalah yang sudah jadi dalam format file Microsoft Word dengan tujuan supaya anda bisa lebih muda melihat bagaimana susunan makalah secara lengkap dan lebih mudah melakukan edit terhadap contoh format makalah dengan Microsoft Word di komputer anda sehingga mempercepat penyusunan atau penulisan makalah yang baru.

Di bawah ini adalah preview Contoh Makalah Akuntansi dalam format file .doc atau .docx Microsoft Word.

Contoh Makalah Akuntansi

Download File: 

Demikian pembahasan dan share file Contoh Makalah Pengantar Bisnis Format .doc .docx Microsoft Word. Semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Wednesday, November 23, 2016

Contoh Makalah Laporan Keuangan Neraca





Judul Contoh Makalah:




Contoh Makalah Laporan Keuangan Neraca



Contoh Makalah Laporan Keuangan Neraca




Keterangan Contoh Makalah:


Contoh Makalah Laporan Keuangan Neraca. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word. Isi makalah membahas:

Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan neraca?
Apa saja komponen-komponen laporan neraca?
Bagaimana bentuk-bentuk

Contoh Makalah Pendidikan Tentang Manajemen Pendidikan Masa Depan





Judul Contoh Makalah:




Contoh Makalah Pendidikan Tentang Manajemen Pendidikan Masa Depan



Contoh Makalah Pendidikan Tentang Manajemen Pendidikan Masa Depan




Keterangan Contoh Makalah:


Contoh Makalah Pendidikan Tentang Manajemen Pendidikan Masa Depan. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word. Isi makalah membahas tentang:

Rumusan Masalah

Apa yang harus direncanakan

Monday, November 21, 2016

Contoh Makalah IPA Tentang Keseimbangan Lingkungan





Judul Contoh Makalah:




Contoh Makalah IPA Tentang Keseimbangan Lingkungan



Contoh Makalah IPA Tentang Keseimbangan Lingkungan




Keterangan Contoh Makalah:


Contoh Makalah IPA Tentang Keseimbangan Lingkungan. Download File Format .doc atau .docx Microsoft Word. Berikut ini sebagian kutipan teks makalah:

PENGERTIAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

Suatu lingkungan sebenarnya bersifat dinamis

Contoh Makalah Fisika Alat Optik atau Mata

Contoh Makalah Fisika Alat Optik atau Mata

Contoh Makalah Fisika Alat Optik atau Mata
Contoh Makalah Fisika Alat Optik atau Mata

Berikut ini adalah Contoh Makalah Fisika Alat Optik atau Mata yang pada bagian akhir posting ini bisa anda download dalam format file .doc atau .docx Microsoft Word sebagai bahan perbandingan atau referensi dalam menyusun makalah baru yang berhubungan dengan Fisika atau IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).

PENGERTIAN MATA
Mata adalah panca indra yang berfungsi untuk melihat suatu objek. Secara garis besar memang untuk melihat, namun tentu saja mata memiliki bagian-bagian didalamnya yang memiliki fungsi berbeda-beda dan saling berhubungan sehingga mata kita bisa melihat. 

BAGIAN-BAGIAN MATA 
Pada waktu melihat benda, lensa mata membentuk bayangan pada retina dibagian belakang bola mata. Suatu susunan syaraf penglihatan menyalurkan rangsangan cahaya itu ke otak sehingga timbul kesan melihat benda itu.
Kornea; Bagian ini terletak paling luar dari mata yang bening dan tembus pandang, munutupi iris dan pupil. Salah satu karakteristiknya saat kita sentuh mata akan menutup secara reflek. Fungsinya untuk menerima cahaya dari lingkungan sekitar.
Lensa Krisalin; Lensa ini memiliki fungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk kebagian belakang mata tepat pada retina sehingga perannya sangat fital.
Iris; Inilah bagian mata yang memiliki warna yang pada manusia kadang berbeda-beda sesuai dengan ganetiknya. Posisi dari iris ini ada di tengah dan berfungsi untuk membatasi banyaknya cahaya yang masuk.
Aqueous Humor; Bagian ini berfungsi membiaskan cahaya kedalam mata.
Pupil; Berwarna hitam dan berada di tengah Iris yang dapat membuka dan menutup, adapun fungsinya adalah untuk mengatur masuknya cahaya pada bola mata.
Retina/Selaput Jala; Retina adalah lapisan yang sangat tipis dari jaringan di dalam mata. Fungsi Retina Mata untuk menangkap sinar cahaya yang masuk ke mata. Impuls cahaya kemudian dikirim ke otak untuk diproses, melalui saraf optik.
Syaraf Optik; Saraf optik mentransmisikan impuls cahaya yang di tangkap retina menuju otak. Menghubungkan ke bagian belakang mata dekat makula. Bagian terlihat dari saraf optik disebut disk optik.
Otot Mata; Otot ini berguna untuk mengatur besar dan kecilnya lensa yang juga merupakan penyangga lensa kristalin.
Vitreus humor; Selanjutnya cairan bening yang umumnya berada pada rongga mata. Memiliki fungsi meneruskan cahaya dari lensa menuju ke retina.
Bintik kuning; Posisi dari bagian ini di retina yang memiliki bagian yang paling peka terhadap respon dari luar.

Lensa mata dapat berubah-ubah tebal tipisnya sesuai dengan letak benda yang dilihat. Perubahan ini mengubah jarak fokus lensa itu. Dengan demikian, letak bayangan benda yang dilihat jatuh tepat di retina. Kemapuan lensa mata menyesuaikan jarak fokusnya itu disebut kemampuan berakomodasi atau danya akomodasi mata.

Di depan lensa mata terdapat pupil, yaitu lubang yang ukuranya diubah secara otomatis oles iris (yaitu bagian yang berwarna pada bagian depan mata). Bila cahaya kuat, maka pupil mengecil, dan bila cahaya kurang kuat, maka pupil membesar.

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MATA
Secara sederhana sebagai alat optik mata membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil pada retina. Pemfokusan dilakukan dengan mengubah jarak fokus lensanya. Benda akan nampak jelas jika bayangan tepat jatuh pada permukaan retina.  Adapun tahap-tahap terbentuknya bayangan pada mata yaitu sebagai berikut :
  • Cahaya masuk ke dalam mata melalui lubang pupil, pertama cahaya menembus kornea, aqueous humor, lensa, dan viterus humor sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Kemudian retina membentuk impuls yang dijalarkan ke saraf otak II , lalu ke otak untuk di interpretasikan sebagai penglihatan.
  • Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.
Jangkauan Penglihatan Mata:
Kemampuan penglihatan manusia terbatas pada jangkauan tertentu atau disebut jangkauan penglihatan yaitu daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah titik. Titik terjauh (punctum remotum disingkat PR) dan titik terdekat (punctum proximum disingkat PP).
PR adalah titik terjauh didepan mata, dimana benda masih nampak dengan jelas. PP adalah titik terdekat didepan mata, dimana benda masih nampak dengan jelas.
Objek akan nampak jelas jika objek berada pada jangkauan penglihatan, dan objek tidak akan nampak dengan jelas jika objek ada diluar jangkauan penglihatan (terlalu dekat dengan mata atau terlalu jauh dari mata).

DAYA AKOMODASI MATA
Mekanisme Proses Melihat pada Mata
Bagaimana mata kita melihat benda? Pada waktu kita melihat suatu benda maka lensa mata membentuk bayangan dari benda itu. Bayangan itu harus jatuh di retina. Karena letak benda yang dilihat tidak selalu tetap tempatnya, sedangkan bayangan dari benda itu oleh lensa mata harus selalu di retina maka kelengkungan lensa mata harus berubah-ubah sesuai dengan letak benda yang dilihat.
Perubahan kelengkungan lensa menyebabkan terjadinya perubahan jarak fokus lensa mata. Perubahan ini dilakukan otot lensa mata. Jika benda yang dilihat jauh maka otot lensa mata mengkerut, menarik lensa menjadi pipih. Jika letak benda yang dilihat dekat maka otot lensa mata mengendur, Itu menyebabkan lensa mata menjadi tebal.
Dengan demikian, bayangan benda yang dibuat lensa mata selalu jatuh di retina menjadi nyata, lebih kecil, dan terbalik. Rangsang dari bayangan benda akan dikirim ke otak oleh saraf-saraf penglihat.

Mudah-mudahan Contoh Makalah Fisika Alat Optik atau Mata di bawah ini bisa memberikan sedikit gambaran kepada anda seperti apa susunan makalah secara lengkap sesuai dengan cara membuat makalah yang baik dan benar. Contoh Makalah Fisika Alat Optik bisa juga berhubungan dengan makalah alat alat optik lengkap, makalah tentang alat optik beserta gambarnya, makalah fisika alat optik doc, makalah alat optik mata, makalah tentang alat optik download, makalah cahaya dan alat optik, makalah fisika tentang alat optik kelas 8, makalah alat optik kamera dalam fisika dan lain-lain.

Contoh Makalah Fisika Alat Optik atau Mata Download Format Microsoft Word

Di bawah ini adalah preview Contoh Makalah Pengantar Bisnis dalam format file .doc atau .docx Microsoft Word.

Contoh Makalah Pengantar Bisnis

Download File: 


Demikian pembahasan dan share file Contoh Makalah Fisika Alat Optik atau Mata. Semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Contoh Makalah Ekonomi Kreatif

Contoh Makalah Ekonomi Kreatif

Berikut ini adalah Contoh Makalah Ekonomi Kreatif yang bisa anda download dalam format file .doc atau .docx Microsoft Word sebagai bahan perbandingan atau referensi dalam menyusun makalah baru yang berhubungan dengan Ekonomi ataupun Bisnis.

Contoh Makalah Ekonomi Kreatif
Contoh Makalah Ekonomi Kreatif


Contoh Makalah Ekonomi Kreatif ini diharapkan bisa menjawab pencarian anda terkait dengan bahan makalah ekonomi kreatif atau yang berhubungan lainnya seperti makalah ekonomi kreatif pdf, contoh makalah industri kreatif, latar belakang makalah ekonomi kreatif, kesimpulan ekonomi kreatif, contoh proposal ekonomi kreatif, kesimpulan industri kreatif, artikel ekonomi kreatif, artikel industri kreatif dan lain-lain. Mudah-mudahan Contoh Makalah Ekonomi Kreatif di bawah ini bisa memberikan sedikit gambaran kepada anda seperti apa susunan makalah secara lengkap sesuai dengan cara membuat makalah yang baik dan benar.

Rumusan Masalah
  • Apakah yang dimaksud dengan Ekonomi Kreatif?
  • Mengapa Indonesia perlu mengembangkan Ekonomi Kreatif?
  • Apakah manfaat dari pengembangan Ekonomi Kreatif?
  • Bagaimanakah ruang lingkup Ekonomi Kreatif?
  • Apakah peluang dan tantangan yang akan dihadapi Ekonomi Kreatif
  • Bagaimanakah wacana yang akan dibuat pemerintah dalam meningkatkan kemampuan Indonesia di bidang Ekonomi Kreatif?

Tujuan Penulisan
  • Untuk mengetahui apa definisi tentang Ekonomi Kreatif.
  • Untuk mengetahui alasan mengapa Indonesia sangat perlu mengembangkan Ekonomi Kreatif.
  • Untuk mengetahui manfaat dari Ekonomi Kreatif.
  • Untuk mengetahui ruang lingkup yang terdapat dalam Ekonomi Kreatif.
  • Untuk mengetahui peluang dan tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan Ekonomi Kreatif.
  • Untuk mengetahui sejauh mana wanaca yang akan di buat pemerintah pada tahun yang akan dating dalam mengembangkan Bidang Ekonomi Kreatif.

Manfaat Penulisan
  • Supaya kita dapat mengetahui apa makna dari Ekonomi Kreatif, serta dapat dijadikan sebagai pedoman untuk kita bisa melakukan sebagian dari talenta yang kita miliki agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, bukan hanya untuk kelangsungan hidup kita sehari-hari, melainkan untuk meningkatkan perekonomian bangsa kita serta memberikan peluang-peluang kerja bagi kita, untuk dapat dikembangkan secara kreatif dan dapat berinovasi guna produk kita dapat bersaing dengan produk dari luar negeri.


Defenisi Ekonomi Kreatif
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Ide adalah instruksi yang membuat kita mengkombinasikan sumber daya fisik yang penyusunannya terbatas menjadi lebih bernilai. Romer juga berpendapat bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkan nilai ekonomi. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Struktur perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi. Alvin Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.
Konsep Ekonomi Kreatif ini semakin mendapat perhatian utama di banyak negara karena ternyata dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian. Di Indonesia, gaung Ekonomi Kreatif mulai terdengar saat pemerintah mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk nasional dalam menghadapi pasar global. Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang bekerja sama dengan Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia Design Power 2006-2010 yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia menjadi produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki karakter nasional. Setelah menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif terhadap negara maka pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif dan meluncurkan cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.

Alasan Indonesia Mengembangkan Ekonomi Kreatif
Salah satu alasan dari pengembangan industri kreatif adalah adanya dampak positif yang akan berpengaruh pada kehidupan sosial, iklim bisnis, peningkatan ekonomi, dan juga berdampak para citra suatu kawasan tersebut. Dalam konteks pengembangan ekonomi kreatif pada kota-kota di Indonesia, industri kreatif lebih berpotensi untuk berkembang pada kota-kota besar atau kota-kota yang telah �dikenal�. Hal ini terkait dengan ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan juga tersedianya jaringan pemasaran yang lebih baik dibanding kota-kota kecil. Namun demikian, hal itu tidak menutup kemungkinan kota-kota kecil di Indonesia untuk mengembangkan ekonomi kreatif.
Secara umum, sejarah perkembangan peradaban ekonomi dapat dibedakan menjadi empat jaman: (1) Jaman Pertanian; (2) Jaman Industri; (3) Jaman Informasi; (4) Jaman Konseptual. Kita telah melewati jaman pertanian, jaman industri dan jaman informasi. Peradaban ekonomi sekarang ini masuk pada jaman konseptual dimana pada jaman ini yang dibutuhkan adalah para kreator dan empathizer. Kemampuan untuk mewujudkan kreativitas yang diramu dengan sense atau nilai seni, teknologi, pengetahuan dan budaya menjadi modal dasar untuk menghadapi persaingan ekonomi, sehingga muncullah ekonomi kreatif sebagai alternatif pembangunan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Manfaat dari Ekonomi Kreatif
Tempat-tempat, dan kota-kota yang mampu menciptakan produk-produk baru yang inovatif dan kreatif  tercepat akan menjadi pemenang di era-ekonomi kreatif ini.  Ramalan Richard Florida (2004) ini kian hari terlihat semakin nyata, termasuk di Indonesia. Kita dapat melihat bagaimana perkembangan kota Solo dengan Wisata Kuliner, Pasar Seni/Barang Antik dan pertunjukan Seni berbasis Budaya, kota Bandung dengan distro atau factory outletnya, kota Jember dengan Jember Fashion Festivalnya    atau  bagaimana kota Bangkok mengemas potensi wisata �Chao Praya River� yang sesungguhnya, dari yang �biasa-biasa saja� menjadi  sesuatu yang�luar biasa�, dimana  pada setiap pemberhentian jalur sungai, diberi sentuhan kreatifitas dan inovasi,  menjelma menjadi destinasi wisata  yang berperan sentral dalam menggerakkan ekonomi masyarakat lokal Thailand,   dengan  beragam produk kerajinan, pertunjukan seni, dan event-event lainnya.

Mengingat  peran ekonomi kreatif yang semakin meningkat bagi perekonomian suatu wilayah, terutama terhadap pengembangan ekonomi berbasis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) , maka tidaklah heran jika  semakin banyak kota yang menjadikan ekonomi kreatif sebagai ujung tombak dan katalisator pengembangan ekonomi daerahnya. Untuk menjadi pemenang di tengah persaingan yang semakin ketat ini, menurut Florida (The Rise of Creative Class), kota-kota, daerah, dan provinsi harus lebih menumbuhkan "iklim orang-orang" yang dimotori oleh kaum muda, dengan  semangat inovasi dan kreatifitas,  mampu berperan layaknya sebuah Midas Touch, yakni memoles sesuatu dari yang �biasa-biasa saja�  menjadi �sesuatu yang luar biasa�.

Dalam konteks globalisasi, daya saing merupakan kunci utama untuk bisa sukses dan bertahan. Daya saing ini muncul tidak hanya dalam bentuk produk dalam jumah banyak namun juga berkualitas. Kualitas produk tersebut dapat diperoleh melalui pencitraan ataupun menciptakan produk-produk inovatif yang berbeda dari wilayah lainnya. Diperlukan kreativitas yang tinggi untuk dapat menciptakan produk-produk inovatif. Berangkat dari poin inilah, ekonomi kreatif menemukan eksistensinya dan berkembang (Salman, 2010).

Ekonomi kreatif sangat potensial dan penting untuk dikembangkan di Indonesia. Dr. Mari Elka Pangestu dalam Konvensi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015 menyebutkan beberapa alasan mengapa industri kreatif perlu dikembangkan di Indonesia, antara lain :
  • Memberikan kontibusi ekonomi yang signifikan.
  • Menciptakan iklim bisnis yang positif.
  • Membangun citra dan identitas bangsa.
  • Berbasis kepada sumber daya yang terbarukan.
  • Menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa.
  • Memberikan dampak sosial yang positif.

Ruang Lingkup Ekonomi Kreatif
Ruang lingkup ekonomi kreatif di Indonesia berdasarkan Inpres Nomor 6 Tahun 2009 berbeda dengan di negara seperti Inggris, hal mana bidang penelitian dan pengembangan dimasukkan sebagai bagian dari ekonomi kreatif. Di Inggris, bidang penelitian dan pengembangan tidak dimasukkan sebagai ruang lingkup Industri Kreatif, tetapi bidang konsultasi sudah dimasukkan sebagai bagian dari industri kreatif. Lebih rinci bidang-bidang apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup ekonomi kreatif di Indonesia adalah sebagai berikut:
  • Periklanan (advertising): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan, yakni komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu. Meliputi proses kreasi, operasi, dan distribusi dari periklanan yang dihasilkan, misalnya riset pasar, perencanaan komunikasi periklanan, media periklanan luar ruang, produksi material periklanan, promosi dan kampanye relasi publik. Selain itu, tampilan periklanan di media cetak (surat kabar dan majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan media reklame sejenis lainnya, distribusi dan delivery advertising materials or samples, serta penyewaan kolom untuk iklan;
  • Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design, landscape architecture) sampai level mikro (detail konstruksi). Misalnya arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan sejarah, pengawasan konstruksi, perencanaan kota, konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan rekayasa mekanika dan elektrikal;
  • Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan sejarah yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan internet, meliputi barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile, dan film;
  • Kerajinan (craft): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian produknya. Antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu dan besi), kaca, porselen, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi massal);
  • Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan;
  • Fesyen (fashion): kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultasi lini produk berikut distribusi produk fesyen;
  • Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi atau festival film;
  • Permainan Interaktif (game): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Sub-sektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi;
  • Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukkan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara;
  • Seni Pertunjukkan (showbiz): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukkan. Misalnya, pertunjukkan wayang, balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukkan, tata panggung, dan tata pencahayaan;
  • Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film;
  • Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software): kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi, termasuk layanan jasa komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya;
  • Televisi & Radio (broadcasting): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran radio dan televisi;
  • Riset dan Pengembangan (R&D): kegiatan kreatif terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil manfaat terapan dari ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk yang berkaitan dengan humaniora, seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen. (Lihat, Prof.Dr.Faisal Afiff, Se.Spec.Lic, Pilar-Pilar Ekonomi Kreatif, 2012)

Peluang dan Tantangan yang Dihadapi dalam Melaksanakan Ekonomi Kreatif
Salah satu permasalahan terkait kebijakan ekonomi kreatif di Indonesia adalah bahwa sektor ini diletakkan pada lingkup kegiatan ekonomi, bukan pada lingkup kegiatan industri. Akibatnya menjadi bermakna lain. Sebagaimana diketahui, industri berbeda dengan ekonomi. Ekonomi bermakna luas, sedangkan industri lebih spesifik. Industri memiliki karakter antara lain, kegiatan produksi yang memiliki nilai tambah, hasil produksi dapat dilakukan secara massal dengan cepat dan akurat, proses produksi melibatkan mesin dan ilmu pengetahuan, memiliki sasaran pelanggan yang terukur, dan dapat dilakukan inovasi produksi secara terus menerus. Pada intinya, industri terkait dengan efesiensi, fungsi organisasi produksi mapun pemasaran, ketepatan waktu produksi maupun delivery, kecepatan, kapasitas produksi, dan efektivitas. Hal ini berbeda dengan kegiatan ekonomi yang bersifat non industri bersifat tradisional yang berdasarkan keterampilan tangan. Faktor individu sangat menentukan. Kembali kepada persoalan, mana lebih tepat ekonomi kreatif atau industri kreatif, hal itu tergantung pada orientasinya. Jika orientasi kebijakannya hanya untuk membina potensi atau merawat potensi kreatif penduduk Indonesia sehingga bernilai ekonomi, maka ekonomi kreatif sebagai nomenklatur dalam suatu struktur pemerintahan, menjadi relevan.

Akan tetapi, bila orientasinya tidak sekedar menumbuhkan potensi ekonomi dari kegiatan kreatif penduduk, namun lebih jauh untuk menggenjot kegiatan kreatif penduduk menjadi suatu industri tersendiri yang kuat dan besar yang mampu menyumbangkan PDB yang signifikan, maka tentu saja yang tepat adalah dengan menggunakan nomenklatur industri kreatif. Berbicara tentang industri, maka unsur-unsur dan karakteristik industri dalam kegiatan produksi, haruslah dijaga dan dikembangkan sehingga lebih adaptif, inovatif serta efesien dan efektif.

Peluang dari pada melaksanakan ekonomi kreatif yakni:
  • Memberikan lapangan pekerjaan guna meminimalisir pengangguran.
  • Meningkatkan nilai ekpor bangsa Indonesia.
  • Pencitraan dan identitas bangsa.
  • Meningkatkan kualitas hidup.
  • Membuat pasar di Indonesia menjadi pasar yang potensial.

Contoh Makalah Ekonomi Kreatif Download Format Microsoft Word

Di bawah ini adalah preview Contoh Makalah Ekonomi Kreatif lengkap dalam format file .doc atau .docx Microsoft Word.

Contoh Makalah Ekonomi Kreatif

Download File: 


Demikian pembahasan dan share file Contoh Makalah Ekonomi Kreatif. Semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Sunday, November 20, 2016

Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Berikut ini adalah Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat yang bisa anda download dalam format file .doc atau .docx Microsoft Word sebagai bahan perbandingan atau referensi dalam menyusun makalah baru yang berhubungan dengan PendidikanManajemen Sekolah dan Humas (Hubungan Masyarakat).

Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ini diharapkan bisa menjawab pencarian anda di internet seperti pencarian tentang manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat pdf, contoh makalah hubungan sekolah dengan masyarakat, prinsip dan teknik administrasi hubungan sekolah dan masyarakat, makalah pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat, contoh hubungan masyarakat dengan sekolah, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat, manajemen hubungan sekolah dan masyarakat, pertanyaan tentang hubungan sekolah dan masyarakat dan lain-lain.

Mudah-mudahan Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat di bawah ini bisa memberikan sedikit gambaran kepada anda seperti apa susunan makalah secara lengkap sesuai dengan cara membuat makalah yang baik dan benar.

PENDAHULUAN
Fakta menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Kesadaran akan hal ini mendorong pemerintah melakukan reorientasi penyelenggaraan pendidikan dari sentralistik menuju desentralistik. Salah satu pilar pendukung dunia pendidikan yang harus dibangun di Indonesia adalah manajemennya. Melalui Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah sejak tahun 1999 dikenalkan pola baru pengelolaan pendidikan dengan judul Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Pola ini pada tahun 2007 digencarkan lagi pelaksanaannya dengan istilah baru Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Salah satu unsur yang keberadaannya dalam Manajemen Berbasis Sekolah sangat perlu digarap dan kembangkan adalah Peranserta Masyarakat. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat kini menjadi hal yang sangat relevan dan vital bagi sekolah di era globalisasi.

LATAR BELAKANG
Kualitas pendidikan di Indonesia amat memprihatinkan. Data UNESCO (2000) membuktikan bahwa peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index) Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998) dan ke-109 (1999). Dan menurut survey Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitan pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Sedang data Balitbang (2003) menunjukkan kenyataan bahwa dari 146.052 Sekolah Dasar di Indonesia ternyata hanya ada delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA hanya tujuh sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (Manik:2006). Jika kondisi di atas dirunut penyebabnya, maka kita dihadapkan pada masalah yang kompleks antara lain: sisem kebijakan dalam pendidikan, sarana prasarana, SDM guru dan pengelolaan sekolah (manajemennya), SDM peserta didik, faktor lingkungan (masyarakat), factor budaya dan sejumlah penyebab lain. Dari beberapa faktor tersebut unsur manajemen memiliki arti penting, karena dari sinilah segala kebijakan dan dinamika sekolah berasal. Sumber Daya Manusia (SDM) guru dan pengelola lainnya memang memiliki peran yang sama penting, akan tetapi tanpa kebijakan manajemen yang kokoh potensi-potensi perorangan akan sia-sia. Dengan kata lain manajemen pendidikan menjadi software mutlak magi lembaga pendidikan. Tulisan ini dibuat untuk memperoleh pemahaman yang tepat tentang Manajemen Berbasis Sekolah, khususnya manajemen hubungan dengan masyarakat.

MPMBS sampai MBS
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) adalah model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Otonomi yang lebih besar mendorong sekolah semakin mandiri, baik dalam pengembangan program-programnya, juga dalam pengambilan keputusan. Jadi MPMBS memiliki tujuan utama memandirikan atau memberdayakan sekolah dengan pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah dan mendorong melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif (Depdiknas, 2001: 4). Tujuan MPMBS secara lebih rinci antara lain: meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan kepedulian warga sekolah, meningkatkan tanggungjawab sekolah terhadap orangtua dan meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah.
Sejak tahun 1999 pola MPMBS diujicobakan terhadap 3000 SMP di seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta. Berdasarkan laporan-laporan tahunan dan hasil monitoring serta evaluasi selama kurun waktu lima tahun diketahui telah terjadi perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Peningkatan itu meliputi bidang akademik maupun non akademik. Pola MPMBS yang kemudian diubah menjadi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) juga mengakibatkan perbaikan tata pengelolaan pendidikan di tingkat sekolah, baik transparansi, akuntabilitas maupun kemandirian dalam pengembangan program dan pembiayaan (Depdiknas, 2007: 2).
Berdasarkan temuan-temuan tersebut, serta sesuai dengan jiwa Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (2003) maka pola MBS diharapkan diterapkan pada semua SMP yang ada. Bahkan jika memang terbukti efektif meningkatkan kualitas pendidikan, dapat diterapkan kepada semua sekolah pada setiap jenjang. Permasalahannya penilaian kualitas pendidikan tentu tidak sesederhana itu. Penilaian kualitas pendidikan harus dilakukan oleh pihak yang benar-benar independen, bukan oleh mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan di Ind onesia. Akhirnya diharapkan terjadi perubahan positif bagi pendidikan di Indonesia melalui pembenahan manajemen yang memadai.

HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktik pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah (Soetopo dan Soemanto; 1992 dalam Suhardan dkk; 2009). Hubungan dengan masyarakat yang juga disebut Public Relation adalah sebuah proses penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan-tindakan nyata berupa kegiatan yang melibatkan orang banyak agar orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki kepercayaan terhadap lembaga yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut.
Sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan dihidupi masyarakat. Sebaliknya masyarakat mengambil manfaat berupa output sekolah, berupa tenaga lulusan yang memiliki kualifikasi tertentu. Sekolah dan masyarakat adalah partner yang seharusnya mampu menjalin interaksi saling menguntungkan. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat akan menguntungkan keduanya. Sekolah semakin eksis berkat dukungan masyarakat, dan masyarakat memetik manfaat berupa output berkualitas.
Hubungan dengan masyarakat (selanjutnya disingkat Humas) menjadi salah satu bidang garapan yang dewasa ini banyak diberdayakan. Adapun tugas pokok bidang Humas antara lain :
  1. Memberikan informasi, ide atau gagasan dari sekolah kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkaitan.
  2. Menampung aspirasi atau ide yang berkembang di masyarakat, khususnya berkenaan dengan kemajuan sekolah.
  3. Menjalin kerja sama dengan pihak terkait demi terwujudnya visi dan misi sekolah.
  4. Menjadi penyambung komunikasi timbale balik antara sekolah dan masyarakat.

Kehadiran Komite Sekolah sebagai representasi masyarakat tidak lepas dari peran Humas.
Kelancaran hubungan sekolah dengan masyarakat sangat didukung oleh adanya program yang sistematis dan realistis. Kecuali itu tersedia tenaga-tenaga yang siap berbakti, adanya basis dokumentasi yang lengkap dan kondisi sekolah yang kondusif.
Tujuan pokok bidang kehumasan adalah menjalin hubungan harmonis sekolah dengan masyarakat. Tujuan ini dapat dijabarkan seperti berikut :
  1. Menjadi corong sekolah kepada masyarakat tentang program-program, kebijakan, perkembangan dan kemajuannya.
  2. Menampung saran dan pendapat yang berasal dari masyarakat demi kemajuan sekolah.
  3. Memajukan kualitas pembelajaran dengan melibatkan tenaga ahli yang berasal dari masyarakat.
  4. Ikut meningkatkan kualitas hidup warga masyarakat.
Bentuk konkret hubungan sekolah dengan masyarakat adalah dengan terbentuknya Komite Sekolah atau Dewan Sekolah. Komite Sekolah beranggotakan para orangtua peserta didik ditambah dengan para praktisi dan pakar pendidikan serta tokoh masyarakat lainnya. Komite Sekolah berperan ikut memikirkan, memberi masukan dan membantu memajukan sekolah dengan segala aspeknya. Hal-hal yang dapat dipikirkan oleh Komite Sekolah berkaitan dengan : kualitas lulusan, kelengkapan sarana prasarana, inovasi pembelajara dan hal-hal yang berkaitan dengan praktek kerja nyata. Kecuali itu melalui Komite Sekolah, sekolah dapat ikut berperan aktif dalam pengabdian masyarakat berupa kerja bakti, penyediaan sarana kepentingan umum, kerja sama bidang keagamaan dan lain-lain. Singkatnya, masyarakat dan sekolah adalah partner yang harus saling membangun dan saling menguntungkan. Sekolah yang berhasil adalah sekolah yang dipercaya masyarakat, inilah prinsip akuntabilitas dalam Manajemen Berbasis Sekolah.


IMPLEMENTASI HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
Kenyataan membuktikan, hubungan sekolah dengan masyarakat tidak selalu berjalan mulus. Berbagai kendala yang sering ditemukan antara lain: komunikasi yang terhambat dan tidak professional, tindak lanjut program yang tidak lancer dan pengawasan yang tidak terstruktur. Kecuali itu sering ditemukan ganjalan hubungan sekolah dengan masyarakat karena tidak transparannya berbagai laporan.
Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut beberapa hal bisa menjadi alternatif: adanya laporan berkala mengenai berbagai kegiatan sekolah serta keuangannya, diadakannya berbagai kegiatan yang mengakrabkan seperti open house, kunjungan timbal balik dan program kegiatan bersama seperti pentas seni, perpisahan dll. Sekali lagi perlu ditekankan, fungsi komunikasi amat vital demi kesuksesan berbagai program sekolah dalam kaitannya dengan masyarakat. Lebih dari itu pelaporan dan pengawasan merupakan bagian tak terpisahkan dari kerangka kerja hubungan sekolah dan masyarakat.

KESIMPULAN
Sekolah dan masyarakat merupakan dua jenis lingkungan yang berbeda, namun keduanya tidak dapat dipisahkan bahkan saling membutuhkan khususnya dalam upaya mendidik generasi muda. Berbagai persoalan yang dihadapi sekolah juga merupakan bagian dari persoalan masyarakat. Hal ini membutuhkan teamwork solid bidang kehumasan. Melalui Manajemen Berbasis Sekolah, administrasi hubungan dengan masyarakat memegang peran penting. Komunikasi yang berkualitas antara sekolah dengan masyarakat menjadi kunci penentu keberhasilan manajemen Humas ini. Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan harmonis, dan dinamis maka proses pendidikan dan pengajaran di sekolah diharapkan mampu mencapai visi dan misi yang dicanangkan. Dengan demikian output sekolah akan semakin berkualitas dan mampu menjawab kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Untuk mendukung hal tersebut beberapa saran dapat diajukan seperti berikut:
  1. Kemampuan manajerial hubungan dengan masyarakat harus ditingkatkan. 
  2. Diperlukan publikasi dan promosi dalam rangka menarik simpati dan mempublikasikan kelebihan sekolah.
  3. Meningkatkan peran public relation untuk mengeratkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
  4. Meningkatkan akuntabilitas berupa laporan pertanggungjawaban berbagai kegiatan kepada masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA
  • Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Buku 1 Konsep dan Pelaksanaan, Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
  • Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
  • Manik, F. Suseno. 2006. Pendidikan di Indonesia: Masalah dan Solusinya. Retrieved 9 Mei 2006. dari http://www.mii.fmipa.ugm.ac.id.
  • Prasetyoningsih, Luluk Sri Agus. 2003. Karakteristik Penulisan Artikel Ilmiah � dalam Wahana Pendidikan Vol. 1. Malang: Dinas Pendidikan Kota Malang.
  • Suyanto, Bagong. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS): Solusi Bagi Upaya Peningkatan Mutu Sekolah, Dalam Gentengkali (Jurnal). Surabaya : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur.
  • Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI (Suhardan dkk.), 2009, Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Format Microsoft Word

Di bawah ini adalah preview Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat dalam format file .doc atau .docx Microsoft Word.

Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Download File: 


Demikian pembahasan dan share file Contoh Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat. Semoga bisa membantu dan bermanfaat.